Doa

Doa itu seperti kebun, peliharalah maka doa akan berbuah.

Berdoalah di mana saja kita berada, karena Tuhan ada dimana saja kita berada.

Jika kita menginginkan sesuatu, bertanyalah pada diri kita masing-masing,
"Apakah kita meninginkan hal yang di kehendaki Tuhan ?",
karena Tuhan menginginkan kebaikan sejati kita.

Bila doa kita menjadi kering dan rutin, teruskanlah.
Karena tanah yang kering, menantikan dan menyambut datangnya hujan.

Bila karena sesuatu hal kita tidak dapat berdoa, bersantailah.
Keinginan hati untuk berdoa, sudah merupakan doa.

Bila kita merasa sedih atau menyesal, menangislah.
Air mata adalah doa dari hati.

Jika doa membuat diri kita menjadi pasif dan acuh 'tak acuh, itu bukanlah doa.
Doa sejati akan membuahkan kepedulian dan pelayanan.

Pergunakanlah saat-saat tenang untuk berdoa,
karena ketenangan menarik diri kita kepada Sang Maha Besar.

Bila hati kita penuh dengan rasa syukur, biarkanlah demikian.
Karena ROH Allah sedang berdoa di dalam diri kita.

Berdoalah dalam tidur kita.
Karena tidur adalah doa dari manusia yang merasa aman dari Cinta Tuhan.

Berdoa adalah bernafas.
Lakukanlah dalam-dalam, maka kita akan di penuhi dengan kehidupan.

Doa adalah dasar dari segala sesuatu yang akan kita perbuat.

DIA hanya sejauh Doa.

Menyadari Penyertaan Tuhan

Hmm...Menyadari penyertaan Tuhan di hidup kita setiap saat ?! Mungkinkah ?? 

Beberapa hari ini, pertanyaan ini muncul di dalam diri saya, mengingatkan saya akan banyak peristiwa di sepanjang hidup saya, mulai dari masa saya kanak-kanak hingga saya saat ini. Mengingat akan setiap peristiwa di dalam hidup saya, membuat saya semakin mensyukuri segala sesuatunya, bersyukur akan Tuhan yang luar biasa, bersyukur akan keluarga, teman, orang-orang yang berada di sekitar saya, bersyukur akan setiap moment dalam hidup saya.

Ingat akan sebuah peristiwa di dalam hidup saya, beberapa waktu lalu saya bercengkrama dengan kedua orang tua saya akan masa lalu saya. Sekali peristiwa ketika saya masih berumur sekitar 5 tahun, saya ada berkunjung ke rumah kakek dan nenek saya di daerah Kota. Rumah kakek saya ini memiliki 2 lantai dengan balkon yang menjorok ke depan mengarah ke jalan dengan tinggi kurang lebih 5 meter. Di kala itu, bakso merupakan salah satu makanan kegemaran saya. Singkat cerita, saat penjual bakso tersebut lewat, saya sedang bermain di balkon dengan beberapa saudara saya. Namun, untuk beberapa saat saya di tinggal bermain sendiri dan saya mendengar suara mama saya memanggil, menanyakan apakah saya mau makan bakso atau tidak. Mencoba menanggapi panggilan mama, saya pun mencoba memanjat pagar di balkon. Akan tetapi, di karenakan saya memanjat terlalu tinggi, saya pun terjatuh dari balkon ke atas tanah, tepat di samping penjual bakso tersebut. Saya tergeletak di atas tanah tidak sadarkan diri dan sekujur tubuh saya membiru seketika.

Seketika pula hal tersebut, membuat orang-orang di sekitar panik dan seakan tidak berdaya. Tanpa tau dari mana datangnya dan tanpa berkata sepatah kata pun, seorang preman setempat berlari menghampiri saya dan sesegera mungkin membopong saya dengan berlari secepat mungkin menuju shinshe terdekat yang terkenal cukup terampil. Melihat kondisi saya yang sangat mengkhawatirkan, shinshe tersebut segera mencoba memberikan pertolongan kepada saya dengan mengurut saya, setelah beberapa saat di urut, akhirnya saya pun mulai bereaksi dengan menanggis karena merasakan sakit.

Orang tua saya bercerita, shinshe tersebut saat itu berkata, apabila saya telat beberapa detik, mungkin saya sudah tidak mungkin bisa di selamatkan. Mengetahui hal ini, apakah saya masih tidak bersyukur ? Apakah saya masih boleh mengatakan bahwa saya tidak merasakan dan menyadari penyertaan Tuhan dalam hidup saya ?

Tentu saja saya sangat bersyukur, bagaimana tidak ! Sangat nyata sekali penyertaan Tuhan dalam hidup saya. Tuhan mengirimkan seorang preman untuk menolong saya pada saat tersebut, karena Tuhan tahu bahwa preman tersebut tidak akan pernah ragu-ragu dalam melakukan segala sesuatunya, meskipun preman tersebut cukup dianggap sangat meresahkan oleh orang-orang di sekitarnya, namun preman tersebut boleh secara luar biasa di pakai untuk membantu saya dan menjadi seorang yang cukup memberi kesan yang mendalam bagi keluarga saya.

Saat ini, mungkin ada di antara kita ada yang sedang bergumul dengan dirinya akan Tuhan, mungkin di antara kita ada yang sedang merasa di tinggalkan, dan mungkin masih banyak baban-beban lainnya yang kita alami saat ini yang membuat kita sulit untuk bersyukur kepada Tuhan. Namun, apakah kita mau seperti itu selamanya ? Tentu tidak bukan !

Yuk...Mari saat ini kita mau untuk lebih ikhlas dan memberi diri kepada Tuhan dalam menjalani hidup ini dan belajar untuk lebih peka lagi untuk menyadari penyertaan Tuhan dalam hidup kita !! ^_^

"...5 aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau..." ~ ibrani 13 : 5 [tb]

Note.
Ingatlah, Tuhan saja boleh memakai seorang preman yang di rasa meresahkan bagi orang lain untuk menyelamatkan hidup saya, jadi sangat mungkin apabila Tuhan juga akan memakai orang-orang yang tidak kita suka atau pun orang-orang yang di pandang negative oleh diri kita untuk mengingatkan bahkan membantu hidup kita. So...Cintailah dan syukurilah orang-orang di sekitar kita, karena Tuhan ada di dalam diri mereka.

The 5 Finger Prayer

"...buah keheningan adalah doa, buah doa adalah iman, buah iman adalah cinta, buah cinta adalah pelayanan, buah pelayanan adalah damai..." ~ mother theresa


Buah dari doa adalah kedalaman iman. Buah dari iman adalah cinta. Dan buah dari cinta adalah pelayanan, namun agar dapat berdoa kita membutuhkan keheningan hati. Sedangkan jiwa memerlukan waktu untuk beranjak dan berdoa untuk menggunakan mulut, untuk menggunakan mata, serta menggunakan seluruh tubuh. Dan bila kita tidak memiliki keheningan itu, maka kita tidak tahu bagaimana harus berdoa.



Jari Jempol (The Praise Prayer)

Saat mulai berdoa, hal utama yang kita harus lakukan adalah memuji Allah Bapa kita atas segala hal yang telah Allah Bapa kita perbuat dalam hidup kita dengan segenap hati kita.
"...1 besarlah tuhan dan sangat terpuji..." ~ mazmur 48 : 1 [tb]

Jari pertama ini adalah jari yang paling dekat dengan kita, ketika kita sedang melipat tangan dan berdoa. Oleh karena itu, berdoalah bagi orang-orang terdekat kita. Sebutkanlah nama-nama mereka dan doakanlah mereka.
Bagi C.S. Lewis, mendoakan orang-orang yang kita kasihi merupakan Sweet Duty.

Jari Telunjuk (The Thanksgiving Prayer)

Bersyukurlah kepada Allah Bapa kita atas segala hal yang telah dan akan Allah Bapa kita perbuat dalam hidup kita.

"...16 bersukacitalah senantiasa..." ~ 1 tesalonika 5 : 16 [tb]

Jari kedua ini adalah jari telunjuk. Berdoalah untuk orang-orang yang mengajar, mengarahkan dan memberikan pemulihan bagi orang lain, seperti : para pelayan Tuhan, para dosen dan guru, para dokter, dsb. Mereka sangat membutuhkan dukungan dan hikmat supaya dapat menunjukan arah yang tepat bagi orang-orang yang membutuhkan jasa mereka. Doakanlah mereka selalu.

Jari Tengah (The Confession Prayer)

"...18 seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah tuhan tidak mau mendengar..." ~ mazmur 66 : 18 [tb]

Jari ketiga adalah jari yang paling tinggi. Hal ini mengingatkan kita untuk mendoakan para pemimpin kita. Berdoalah untuk presiden beserta para pejabat-pejabat dibawah-nya. doakan para pemimpin organisasi sosial maupun bisnis. Melalui merekalah bangsa ini dibentuk dan merekalah yang membimbing opini publik. Doakanlah mereka, karena mereka sangat butuh bimbingan-Nya.


Jari Manis (The Intercession Prayer)

Sebagai pendoa, sering kali kita harus menjadi perantara doa untuk menghantarkan doa-doa bagi orang-orang yang membutuhkan. 

"...15 tetapi tuhan melihatnya...16 dan ia tertegun karena tidak ada yang membela..." ~ yesaya 59 : 15, 16 [tb]

Jari keempat adalah jari manis, jari yang paling lemah. Para pengajar piano pada umumnya cukup kebingungan ketika berhadapan dengan jari yang lemah ini. Oleh karena itu, berdoalah untuk saudara(i) kita yang lemah, yang sedang di rundung masalah, yang sedang terkena musibah, yang sedang sakit, dsb. Doakanlah mereka, karena mereka sangat butuh doa-doa kita.


Jari Kelingking (The Petition (Gimme) Prayer)

Sebagai pendoa, kita tidak hanya harus berdoa bagi orang lain, tetapi juga bagi diri kita sendiri.

"...1 pertama-tama aku nasihatkan : naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang, 2 untuk raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan..." ~ 1 timotius 2 : 1-2 [tb]

Jari kelima adalah jari kelingking, jari yang paling kecil di antara jari-jari manusia lainnya. Begitulah seharusnya sikap kita sebagai manusia dalam hubungannya dengan sesama kita manusia maupun kepada Allah Bapa kita, menjadi yang terkecil yang berarti rendah hati.

Berdoalah untuk diri kita sendiri supaya dapat meneladan hidup Tuhan kita Yesus Kristus, sehingga kita dapat memiliki dan menghasilkan buah-buah ROH yang baik. Mintalah kepada Allah Bapa kita segala sesuatu yang benar kita butuhkan dan tidak berlebihan serta dengan tujuan yang baik supaya doa kita di dengar oleh Allah Bapa kita.

Setelah semuanya itu, janganlah lupa untuk mendengarkan. Bukalah kedua telapak tangan kita, karena telapak tangan yang terbuka adalah untuk menerima. Terimalah berkat dari Allah Bapa kita dan dengarkanlah dalam keheningan melalui hati kita selama beberapa saat.

"...27 domba-domba-ku mendengarkan suara-ku..." ~ yohanes 10 : 27 [tb]

The Bell


This bell is who we are... Amazing!!

THE BELL
I KNOW WHO I AM
I am God's child (John 1:12)
I am Christ's friend (John 15:15)
I am united with the Lord(1 Cor. 6:17)
I am bought with a price(1 Cor. 6:19-20)
I am a saint (set apart for God). (Eph. 1:1)
I am a personal witness of Christ (Acts 1:8)
I am the salt & light of the earth (Matt.5:13-14)
I am a member of the body of Christ(1 Cor 12:27)
I am free forever from condemnation ( Rom. 8: 1-2)
I am a citizen of Heaven. I am significant (Phil.3:20)
I am free from any charge against me (Rom. 8:31-34)
I am a minister of reconciliation for God(2 Cor.5:17-21)
I have access to God through the Holy Spirit (Eph. 2:18)
I am seated with Christ in the heavenly realms (Eph. 2:6)
I cannot be separated from the love of God(Rom.8:35- 39)
I am established, anointed, sealed by God (2 Cor.1:21-22)
I am assured all things work together for good (Rom. 8: 28)
I have been chosen and appointed to bear fruit (John 15:16)
I may approach God with freedom and confidence (Eph. 3: 12)
I can do all things through Christ who strengthens me (Phil. 4:13)
I am the branch of the true vine, a channel of His life (John 15: 1-5)
I am God's temple (1 Cor. 3: 16). I am complete in Christ (Col. 2: 10)
I am hidden with Christ in God (Col. 3:3). I have been justified (Romans 5:1)
I am God's co-worker (1 Cor. 3:9; 2 Cor 6:1). I am God's workmanship( Eph. 2:10)
I am confident that the good works God has begun in me will be perfected (Phil 1: 5)
I have been redeemed and forgiven (Col. 1:14). I have been adopted as God's child(Eph 1:5)
I belong to God
Do you know
who you
are!?


Keep this bell ringing...pass it on:)

"The LORD bless you and keep you;
the LORD make His face shine upon you
and be gracious to you;
the LORD turn His face toward you
and give you peace."
Numbers 6:24-26

GOD BLESS YOU AND KEEP YOU

I Can...

01. I
02. Can
03. Do
04. All
05. Things
06. Through
07. Christ
08. Who
09. Strengthens
10. Me

4 Kebenaran Pokok


Sebagai seorang Kristen, kita harus mengetahui bahwa kita memiliki 4 kebenaran pokok. Berikut kebenaran-kebenaran tersebut :

Kebenaran I : Rencana Allah (Penciptaan)
Pada Kitab Kejadian bab 1 dan 2, kita bisa melihat bagaimana Allah Bapa kita secara begitu luar biasa menciptakan dunia ini beserta seluruh isinya. Allah Bapa kita menciptakan alam semesta, bumi, lautan, daratan, tumbuh-tumbuhan, dan segala binatang di laut dan di darat. Karena begitu besar kasih Allah Bapa kita akan segala makhluk ciptaan-Nya, maka di ciptakan-Nya-lah manusia seturut gambar dan rupa-Nya untuk berkuasa atas segala ciptaan-Nya tersebut, supaya Allah Bapa kita bisa memberikan atau menyalurkan Kasih-Nya.

"...26 berfirmanlah allah : "baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."..." ~ kejadian 1 : 26 [tb]

Apabila kita perhatikan kutipan berikut : "...supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi...", maka jelaslah bahwa pada permulaan Allah Bapa menciptakan kita untuk menerima Kasih -Nya dan hidup bahagia dalam kelimpahan. Hal serupa juga dapat kita temukan pada Yohanes 10 : 10b.

"...10 supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan..." ~ yohanes 10 : 10b [tb]

Allah Bapa kita menginginkan kita hidup bahagia dalam kelimpahan, apakah saat ini kita memiliki hidup yang seperti itu ?

Kebenaran II : Masalah Manusia (Manusia Jatuh Dalam Dosa)
Apabila kita lihat di Alkitab dari Kitab-kitab Perjanjian Lama sampai dengan Kitab-kitab Perjanjian Baru. Begitu banyak sekali di ungkapkan bahwa manusia jatuh dalam dosa, mulai dari adam dan hawa, kain dan habel, daud (manusia yang begitu di urapi Tuhan), bahkan para murid, dan masih banyak lagi. Hal ini menegaskan bahwa semua manusia berdosa.

"...23 karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan allah..." ~ roma 3 : 23 [tb]

"...23 sebab upah dosa ialah maut..." ~ roma 6 : 23 [tb]

Maka tahulah kita sekarang mengapa kita hidup tidak seperti yang di janjikan Allah Bapa kita, yaitu hidup bahagia dalam kelimpahan. Hal ini terjadi karena manusia telah jatuh ke dalam dosa yang mana mengakibatkan kita kehilangan kemuliaan Allah dan sebagaimana kita ketahuibahwa upah dosa adalah maut.


Allah Bapa pada awal mulanya menciptakan manusia untuk hidup bahagia dalam kelimpahan, akan tetapi manusia telah jatuh ke dalam dosa dan sebagaimana kita ketahui bahwa upah dosa adalah maut. Apakah ini berarti kita di ciptakan untuk di binasakan oleh maut ?


Kebenaran III : Jawaban Allah (Penyelamatan Manusia)
Allah adalah Kudus, dari dahulu hingga saat ini Allah tidak bersekutu dengan maut. Akibat dosa, manusia menjadi jauh daripada Allah (kehilangan Kemuliaan Allah). Akan tetapi, karena begitu besar Kasih Allah kepada manusia, Allah tidak tinggal diam. Allah Bapa kita mengutus Yesus Kristus, Putera-Nya untuk menjembatani jurang antara manusia dengan Allah Bapa kita sendiri, yaitu dengan terlebih dahulu menebus keseluruhan dosa manusia dengan menderita, menumpahkan darah-Nya dan wafat di Kayu Salib. Dengan wafat Kristus hubungan manusia dengan Allah di pulihkan kembali, manusia di berikan kebebasan untuk menerima kembali Kasih Allah Bapa dan untuk hidup kekal dalam kelimpahan bersama dengan Allah Bapa dengan cara menerima Kristus sebagai Sang Juruselamat kita. Ketahuilah dan sadarilah bahwa hanya Kristus jalan satu-satunya bagi manusia untuk menuju kepada Allah Bapa.


"...8 akan tetapi allah menunjukkan kasih-nya kepada kita, oleh karena kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa..." ~ roma 5 : 8 [tb]

"...47 aku berkata kepadamu : sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal..." ~ yohanes 6 : 47 [tb]


"...6 kata yesus kepadanya : "akulah jalan dan kebenaran dan hidup. tidak ada seorangpun yang datang kepada bapa, kalau tidak melalui aku."..." ~ yohanes 14 : 6 [tb]


"...8 sebab kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian allah,9 itu bukan hasil pekerjaanmu : jangan ada orang yang memegahkan diri..." ~ efesus 2 : 8-9 [tb]


Kebenaran IV : Jawaban Manusia (Tanggapan Manusia)
Sedemikian besar Kasih Allah Bapa kepada kita sebagai manusia. Dan saat ini Allah Bapa membebaskan kita untuk memilih akan pilihan yang diberikan oleh Allah Bapa kita.


"...19 aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini : kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu..." ~ ulangan 30 : 19 [tb]


"...20 lihat, aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-ku dan membukakan pintu, aku akan masuk mendapatkannya dan aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan aku..." ~ wahyu 3 : 20 [tb]


"...12 tetapi semua orang yang menerima-nya diberi-nya kuasa supaya menjadi anak-anak allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-nya..." ~ yohanes 1 : 12 [tb]


Apakah tanggapan kita akan pilihan yang Allah Bapa kita berikan kepada kita ? Apakah kita mau untuk menjawab "Ya" untuk pilihan yang diberikan Allah Bapa kita ? Jika benar seperti itu, ingatlah :



"...19 engkau percaya, bahwa hanya ada satu allah saja ? itu baik ! tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar..." ~ yakobus 2 : 19 [tb]

"...14 apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan ? dapatkah iman itu menyelamatkan dia ?...26 sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati..." ~ yakobus 2 : 14, 26 [tb]

Oleh karena itu, sadarilah bahwa percaya kepada Allah Bapa bukan merupakan percaya di dalam mulut saja, melainkan dalam setiap perbuatan, nafas dan moment dalam hidup kita. Sebagai Kristen sejati, selayaknya kita mengikuti teladan Sang Juruselamat kita, Yesus Kristus. Mari mulai saat ini kita follow Jesus !! ^_^

Story of a Deaf Girl

Lagi iseng browsing, eh...ketemu 1 klip iklan. Sudah pernah lihat sich sebenarnya, tapi tetap saja menarik untuk di lihat lagi...


Kenapa menarik ? 'coz menurut saya klip ini mencoba menginspirasi kita untuk tidak menyerah atas keterbatasan yang kita miliki, even kita memiliki keterbatasan, namun apabila kita terus mencoba tanpa pernah menyerah pada akhirnya kita juga pasti akan bisa. Lebih lagi apabila kita melakukan segala sesuatunya dengan hati dan rasa syukur (tanpa emosi, arogansi, dsb), hasilnya pasti akan jauh ... lebih baik.

So, Don't look down on yourself ! You're Special ! ^_^

Kadang

Kadang...


Di dalam Kekuatan...
Di dalam Kesuksesan...
Di dalam Keberhasilan...
'tak ada lagi tempat bagi-Nya...


Semua seakan berjalan begitu saja...
Semua seakan memang sudah seharusnya...
Semua seakan dapat berjalan tanpa-Nya...


Dan kadang...


Di dalam Kelemahan...
Di dalam Kegagalan...
Di dalam Permasalahan...
Justru ada tempat yang cukup luas bagi Tuhan...


Adakah Tuhan menghendaki Kegagalan... ?
Adakah Tuhan menghendaki Kelemahan... ?
Adakah Tuhan menghendaki Permasalahan... ?


Atau...
Ia hanya minta...


Kita sediakan cukup tempat,
di dalam hidup kita bagi-Nya... ?


Jadi...


Hari ini...
Saat ini...
Entah kita Berhasil atau pun Gagal...
Entah kita Kuat atau pun Lemah...
Adakah kita sediakan cukup tempat bagi-Nya,
untuk menyatakan Kasih dan Kuasa-Nya... ?

99 Balloons

Uhm...Habis baca sebuah artikel yang menarik yang bagi saya adalah mother theresa in other version, tiba-tiba saja ingat akan sebuah klip mengenai seorang bayi bernama Elliot. 


Even sudah pernah melihat klip ini, namun menurut saya klip ini tetap saja menarik. Bagaimana tidak ? Klip yang bisa di bilang singkat ini, begitu penuh makna dan sangat menginspirasi. Melihat sebuah keluarga yang sangat penuh cinta kasih dan begitu berserah pada Tuhan, dan juga seorang bayi yang meskipun singkat tapi sangat memberi arti dan kesan yang sangat mendalam akan kehadiran-nya yang sangat singkat tersebut.

Yuk...Mari...Belajar dari kisah hidup Baby Elliot's untuk lebih semangat, lebih penuh cinta kasih, lebih berserah, dan terlebih penting memberi makna bagi setiap orang di sekitar kita. ^_^

Footprints In The Sand


One night, I dreamed I was walking along the beach with the Lord.
Many scenes from my life flashed across the sky.
In each scene, I noticed footprints in the sand.


Sometimes there were two sets of footprints,
other times there were one set of footprints.
This bothered me because I noticed
that during the low periods of my life,


when I was suffering from
anguish, sorrow or defeat,
I could see only one set of footprints.
So I said to the Lord,


"You promised me Lord,
that if I followed you,
you would walk with me always.
But I have noticed that during
the most trying periods of my life


there have only been one
set of footprints in the sand.
Why, when I needed you most,
you have not been there for me ?"


The Lord replied,
"The times when you have
seen only one set of footprints,
is when I carried you".

St. Stefanus

St. Stefanus (December 26th)

Stefanus arti-nya Mahkota.

Stefanus adalah pengikut Kristus yang pertama yang menerima mahkota kemartiran. Pada masa Gereja Perdana, Stefanus merupakan seorang Diakon. Kita dapat membaca kisah-nya dalam kitab Kisah Para Rasul bab 6 dan 7. Di kisah-kan, Petrus dan para rasul lain-nya menyadari bahwa mereka membutuh-kan para penolong untuk mengurus para janda serta kaum miskin. Oleh sebab itu, mereka mentahbis-kan tujuh orang diakon. Stefanus adalah yang paling terkenal dari antara mereka.

Tuhan mengadakan banyak mujizat melalui Stefanus. Stefanus berbicara dengan hikmat dan karunia yang membuat banyak dari para pendengar-nya menjadi pengikut Yesus. Para musuh Gereja Yesus merasa geram melihat betapa berhasil-nya khotbah Stefanus. Pada akhir-nya, mereka bersekongkol untuk melawan dia. Mereka tidak dapat membantah perkataan-perkataan-nya yang bijaksana, maka mereka memerintah-kan beberapa orang untuk bersaksi dusta terhadap-nya. Saksi-saksi palsu itu mengata-kan bahwa Stefanus telah berbicara hujat terhadap Tuhan. Stefanus pun menghadapi gerombolan para musuh-nya yang banyak itu tanpa rasa takut. Lebih lagi, Kitab Suci mengata-kan bahwa wajah-nya menjadi serupa dengan wajah Malaikat.

Stefanus berbicara tentang Yesus, menunjuk-kan bahwa Yesus adalah Juruselamat yang dijanji-kan Tuhan. Stefanus mencela para musuh-nya karena tidak percaya kepada Yesus. Mendengar hal tersebut, mereka menjadi amat marah serta berteriak-teriak kepada-nya. Akan tetapi, Stefanus memandang ke langit dan berkata bahwa ia melihat langit terbuka dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Para musuh-nya menutup telinga mereka dan tidak mau mendengar-nya lebih lanjut. Mereka menyeret St. Stefanus ke luar kota Yerusalem dan melempari-nya dengan batu hingga mati. Orang kudus itu berdoa, “Tuhan Yesus, terima-lah ROH-Ku !!” Kemudian ia berlutut serta memohon kepada Tuhan untuk tidak menghukum para musuh yang membunuh-nya. Setelah pernyataan kasih yang sedemikian besar itu, Stefanus pergi untuk menerima ganjaran surgawi.