Story of a Deaf Girl

Lagi iseng browsing, eh...ketemu 1 klip iklan. Sudah pernah lihat sich sebenarnya, tapi tetap saja menarik untuk di lihat lagi...


Kenapa menarik ? 'coz menurut saya klip ini mencoba menginspirasi kita untuk tidak menyerah atas keterbatasan yang kita miliki, even kita memiliki keterbatasan, namun apabila kita terus mencoba tanpa pernah menyerah pada akhirnya kita juga pasti akan bisa. Lebih lagi apabila kita melakukan segala sesuatunya dengan hati dan rasa syukur (tanpa emosi, arogansi, dsb), hasilnya pasti akan jauh ... lebih baik.

So, Don't look down on yourself ! You're Special ! ^_^

Kadang

Kadang...


Di dalam Kekuatan...
Di dalam Kesuksesan...
Di dalam Keberhasilan...
'tak ada lagi tempat bagi-Nya...


Semua seakan berjalan begitu saja...
Semua seakan memang sudah seharusnya...
Semua seakan dapat berjalan tanpa-Nya...


Dan kadang...


Di dalam Kelemahan...
Di dalam Kegagalan...
Di dalam Permasalahan...
Justru ada tempat yang cukup luas bagi Tuhan...


Adakah Tuhan menghendaki Kegagalan... ?
Adakah Tuhan menghendaki Kelemahan... ?
Adakah Tuhan menghendaki Permasalahan... ?


Atau...
Ia hanya minta...


Kita sediakan cukup tempat,
di dalam hidup kita bagi-Nya... ?


Jadi...


Hari ini...
Saat ini...
Entah kita Berhasil atau pun Gagal...
Entah kita Kuat atau pun Lemah...
Adakah kita sediakan cukup tempat bagi-Nya,
untuk menyatakan Kasih dan Kuasa-Nya... ?

99 Balloons

Uhm...Habis baca sebuah artikel yang menarik yang bagi saya adalah mother theresa in other version, tiba-tiba saja ingat akan sebuah klip mengenai seorang bayi bernama Elliot. 


Even sudah pernah melihat klip ini, namun menurut saya klip ini tetap saja menarik. Bagaimana tidak ? Klip yang bisa di bilang singkat ini, begitu penuh makna dan sangat menginspirasi. Melihat sebuah keluarga yang sangat penuh cinta kasih dan begitu berserah pada Tuhan, dan juga seorang bayi yang meskipun singkat tapi sangat memberi arti dan kesan yang sangat mendalam akan kehadiran-nya yang sangat singkat tersebut.

Yuk...Mari...Belajar dari kisah hidup Baby Elliot's untuk lebih semangat, lebih penuh cinta kasih, lebih berserah, dan terlebih penting memberi makna bagi setiap orang di sekitar kita. ^_^

Footprints In The Sand


One night, I dreamed I was walking along the beach with the Lord.
Many scenes from my life flashed across the sky.
In each scene, I noticed footprints in the sand.


Sometimes there were two sets of footprints,
other times there were one set of footprints.
This bothered me because I noticed
that during the low periods of my life,


when I was suffering from
anguish, sorrow or defeat,
I could see only one set of footprints.
So I said to the Lord,


"You promised me Lord,
that if I followed you,
you would walk with me always.
But I have noticed that during
the most trying periods of my life


there have only been one
set of footprints in the sand.
Why, when I needed you most,
you have not been there for me ?"


The Lord replied,
"The times when you have
seen only one set of footprints,
is when I carried you".

St. Stefanus

St. Stefanus (December 26th)

Stefanus arti-nya Mahkota.

Stefanus adalah pengikut Kristus yang pertama yang menerima mahkota kemartiran. Pada masa Gereja Perdana, Stefanus merupakan seorang Diakon. Kita dapat membaca kisah-nya dalam kitab Kisah Para Rasul bab 6 dan 7. Di kisah-kan, Petrus dan para rasul lain-nya menyadari bahwa mereka membutuh-kan para penolong untuk mengurus para janda serta kaum miskin. Oleh sebab itu, mereka mentahbis-kan tujuh orang diakon. Stefanus adalah yang paling terkenal dari antara mereka.

Tuhan mengadakan banyak mujizat melalui Stefanus. Stefanus berbicara dengan hikmat dan karunia yang membuat banyak dari para pendengar-nya menjadi pengikut Yesus. Para musuh Gereja Yesus merasa geram melihat betapa berhasil-nya khotbah Stefanus. Pada akhir-nya, mereka bersekongkol untuk melawan dia. Mereka tidak dapat membantah perkataan-perkataan-nya yang bijaksana, maka mereka memerintah-kan beberapa orang untuk bersaksi dusta terhadap-nya. Saksi-saksi palsu itu mengata-kan bahwa Stefanus telah berbicara hujat terhadap Tuhan. Stefanus pun menghadapi gerombolan para musuh-nya yang banyak itu tanpa rasa takut. Lebih lagi, Kitab Suci mengata-kan bahwa wajah-nya menjadi serupa dengan wajah Malaikat.

Stefanus berbicara tentang Yesus, menunjuk-kan bahwa Yesus adalah Juruselamat yang dijanji-kan Tuhan. Stefanus mencela para musuh-nya karena tidak percaya kepada Yesus. Mendengar hal tersebut, mereka menjadi amat marah serta berteriak-teriak kepada-nya. Akan tetapi, Stefanus memandang ke langit dan berkata bahwa ia melihat langit terbuka dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Para musuh-nya menutup telinga mereka dan tidak mau mendengar-nya lebih lanjut. Mereka menyeret St. Stefanus ke luar kota Yerusalem dan melempari-nya dengan batu hingga mati. Orang kudus itu berdoa, “Tuhan Yesus, terima-lah ROH-Ku !!” Kemudian ia berlutut serta memohon kepada Tuhan untuk tidak menghukum para musuh yang membunuh-nya. Setelah pernyataan kasih yang sedemikian besar itu, Stefanus pergi untuk menerima ganjaran surgawi.