1 Detik = 2 Orang

"...bersyukurlah dalam segala sesuatu, sekali pun situasi dan kondisi menghimpit..."

Tujuh tahun lalu, saat di mana saya belum mengenal Allah Bapa dengan baik, saya pasti akan berkata, "omong kosong !!" kepada setiap orang yang mengatakan hal tersebut kepada saya. Dalam keadaan terhimpit, bersyukur !? Mungkinkah ??

Beberapa waktu yang lalu, di awal tahun 2013 ini, seorang dari sanak saudara saya telah di panggil oleh Allah Bapa kita di surga, di karenakan sakit yang di derita-nya sejak beberapa tahun terakhir. Sekali pun kami telah menyerahkan segala segala sesuatunya kepada Tuhan dan percaya bahwa hal tersebut adalah salah satu hal terbaik dari sekian banyak hal terbaik dan merupakan bagian dari rencana Tuhan dalam hidup kami dan keluarga kami, tidak di pungkiri kami pun merasakan sebuah kehilangan.

Saya percaya bahwa sebagian besar dari kita pasti pernah dan akan mengalami hal serupa di sepanjang hidup kita. Karena di dalam dunia yang penuh ketidakpastian ini, satu hal yang pasti di alami oleh setiap orang tanpa terkecuali adalah kematian. Satu hal yang mungkin bagi sebagian besar dari kita merupakan suatu hal yang menakutkan. Namun, apabila hal ini terjadi pada kita, bagaimana seharusnya kita menempatkan diri ?? Bersedih hati ataukah bersyukur kepada Tuhan ??

Pada hari kedua setelah saudari saya tersebut meninggal, seorang romo missioner memimpin misa requiem. Dalam homili-nya, romo mengatakan, "...ada sebuah fakta dari sebuah riset yang dapat di pertanggungjawabkan menyatakan bahwa di seluruh dunia, tidak kurang 2 orang meninggal dalam 1 detik...". Mendengar hal tersebut, saya pun mulai berhitung, apabila dalam 1 detik terdapat sebanyak 2 orang yang meninggal, maka dalam 1 menit terdapat sebanyak 120 orang yang meninggal, dan dalam 1 jam terdapat sebanyak 7,200 orang yang meninggal, maka dalam 1 hari terdapat sebanyak 172,800 orang yang meninggal di seluruh dunia.

Mengetahui hal tersebut, seketika saya menyadari maut begitu dekat dengan diri kita, berada di sekitar kita dan mengintai diri kita setiap saat. Yang berarti, mungkin saja saat ini di dalam detik ini juga, saya bisa saja termasuk dalam hitungan 2 orang tersebut. Menakutkan sekali bukan ?? Tapi saya sadar bahwa bukan hal ini yang Tuhan mau dari kita sebagai anak-anak-Nya, hidup dalam kekhawatiran dan penuh ketakutan, lebih lagi takut akan maut. Akan tetapi, mari coba kita refleksi-kan pada diri kita satu kali lagi dengan menghitung sudah berapa lama kita hidup (dalam satuan detik), lalu kita kalikan dengan angka 2. Banyak sekali bukan ?? Itulah angka dari kasih Allah Bapa kita yang di berikan-Nya kepada kita dengan meluputkan kita dari maut, supaya kita dapat lebih lagi menyatakan kasih-Nya pada dunia ini.

Allah Bapa begitu dekat dan begitu nyata dalam hidup saya setiap detiknya di sepanjang hidup saya, untuk menjaga dan melindungi saya. Apa pun keadaan saya, baik suka maupun duka, Tuhan bersama-sama dengan saya menjalaninya, menguatkan, dan memampukan saya. Jadi, bagaimana kita harus menempatkan diri !? bersedih hati ataukah bersyukur kepada Tuhan ?? Ketika pertanyaan ini kembali melintas di dalam pikiran saya.  Saya tersenyum dan berkata pada diri saya, "Ini adalah sebuah pilihan, dan pilihan saya adalah bersyukur kepada Tuhan, karena saya percaya bahwa kematian tidak berarti binasa, bukan juga akhir dari segala-galanya, melainkan sebuah peralihan hidup dari hidup pe-ziarah-an di dunia ini menuju hidup bahagia sesungguhnya bersama-sama dengan Allah Bapa kita di surga".

Saat ini saya tersenyum, karena saya percaya bahwa saudari saya, Natalia Rosalia Janti telah menang atas maut, dan saat ini saudari saya tersebut telah berbahagia bersama-sama dengan Allah Bapa kita beserta Para Malaikat dan Para Kudus-Nya di surga.

"...8 jadi jika kita telah mati dengan kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan dia. 9 karena kita tahu, bahwa kristus, sesudah ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi : maut tidak berkuasa lagi atas dia..." ~ roma 6 : 8-9 [tb]

Sudahkah kita bersyukur setidak-tidaknya saat ini pada detik ini !?

Jika belum, Yuk...Mari saat ini, apa pun kondisi dan situasi kita saat ini, kita bersyukur kepada Allah Bapa kita untuk hal-hal luar biasa yang boleh dan telah kita terima di sepanjang hidup kita, terutama untuk hal-hal luar biasa yang sering kali tidak kita sadari, seperti bernafas.

Note.
Seringkali arti dari hidup seseorang yang berada di sisi kita saat ini baru kita sadari ketika seseorang tersebut sudah tidak berada di sisi kita lagi. Dengan kata lain, kehilangan di izinkan oleh-Nya untuk mengajar kita supaya dapat lebih lagi mensyukuri, mengasihi, dan mencintai setiap  hal yang berada di sisi kita saat ini.

Yuk...Mulai sekarang mari kita berbagi kasih dengan setiap orang yang boleh Tuhan tempatkan di dalam hidup kita !! ^_^