Menyadari Penyertaan Tuhan

Hmm...Menyadari penyertaan Tuhan di hidup kita setiap saat ?! Mungkinkah ?? 

Beberapa hari ini, pertanyaan ini muncul di dalam diri saya, mengingatkan saya akan banyak peristiwa di sepanjang hidup saya, mulai dari masa saya kanak-kanak hingga saya saat ini. Mengingat akan setiap peristiwa di dalam hidup saya, membuat saya semakin mensyukuri segala sesuatunya, bersyukur akan Tuhan yang luar biasa, bersyukur akan keluarga, teman, orang-orang yang berada di sekitar saya, bersyukur akan setiap moment dalam hidup saya.

Ingat akan sebuah peristiwa di dalam hidup saya, beberapa waktu lalu saya bercengkrama dengan kedua orang tua saya akan masa lalu saya. Sekali peristiwa ketika saya masih berumur sekitar 5 tahun, saya ada berkunjung ke rumah kakek dan nenek saya di daerah Kota. Rumah kakek saya ini memiliki 2 lantai dengan balkon yang menjorok ke depan mengarah ke jalan dengan tinggi kurang lebih 5 meter. Di kala itu, bakso merupakan salah satu makanan kegemaran saya. Singkat cerita, saat penjual bakso tersebut lewat, saya sedang bermain di balkon dengan beberapa saudara saya. Namun, untuk beberapa saat saya di tinggal bermain sendiri dan saya mendengar suara mama saya memanggil, menanyakan apakah saya mau makan bakso atau tidak. Mencoba menanggapi panggilan mama, saya pun mencoba memanjat pagar di balkon. Akan tetapi, di karenakan saya memanjat terlalu tinggi, saya pun terjatuh dari balkon ke atas tanah, tepat di samping penjual bakso tersebut. Saya tergeletak di atas tanah tidak sadarkan diri dan sekujur tubuh saya membiru seketika.

Seketika pula hal tersebut, membuat orang-orang di sekitar panik dan seakan tidak berdaya. Tanpa tau dari mana datangnya dan tanpa berkata sepatah kata pun, seorang preman setempat berlari menghampiri saya dan sesegera mungkin membopong saya dengan berlari secepat mungkin menuju shinshe terdekat yang terkenal cukup terampil. Melihat kondisi saya yang sangat mengkhawatirkan, shinshe tersebut segera mencoba memberikan pertolongan kepada saya dengan mengurut saya, setelah beberapa saat di urut, akhirnya saya pun mulai bereaksi dengan menanggis karena merasakan sakit.

Orang tua saya bercerita, shinshe tersebut saat itu berkata, apabila saya telat beberapa detik, mungkin saya sudah tidak mungkin bisa di selamatkan. Mengetahui hal ini, apakah saya masih tidak bersyukur ? Apakah saya masih boleh mengatakan bahwa saya tidak merasakan dan menyadari penyertaan Tuhan dalam hidup saya ?

Tentu saja saya sangat bersyukur, bagaimana tidak ! Sangat nyata sekali penyertaan Tuhan dalam hidup saya. Tuhan mengirimkan seorang preman untuk menolong saya pada saat tersebut, karena Tuhan tahu bahwa preman tersebut tidak akan pernah ragu-ragu dalam melakukan segala sesuatunya, meskipun preman tersebut cukup dianggap sangat meresahkan oleh orang-orang di sekitarnya, namun preman tersebut boleh secara luar biasa di pakai untuk membantu saya dan menjadi seorang yang cukup memberi kesan yang mendalam bagi keluarga saya.

Saat ini, mungkin ada di antara kita ada yang sedang bergumul dengan dirinya akan Tuhan, mungkin di antara kita ada yang sedang merasa di tinggalkan, dan mungkin masih banyak baban-beban lainnya yang kita alami saat ini yang membuat kita sulit untuk bersyukur kepada Tuhan. Namun, apakah kita mau seperti itu selamanya ? Tentu tidak bukan !

Yuk...Mari saat ini kita mau untuk lebih ikhlas dan memberi diri kepada Tuhan dalam menjalani hidup ini dan belajar untuk lebih peka lagi untuk menyadari penyertaan Tuhan dalam hidup kita !! ^_^

"...5 aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau..." ~ ibrani 13 : 5 [tb]

Note.
Ingatlah, Tuhan saja boleh memakai seorang preman yang di rasa meresahkan bagi orang lain untuk menyelamatkan hidup saya, jadi sangat mungkin apabila Tuhan juga akan memakai orang-orang yang tidak kita suka atau pun orang-orang yang di pandang negative oleh diri kita untuk mengingatkan bahkan membantu hidup kita. So...Cintailah dan syukurilah orang-orang di sekitar kita, karena Tuhan ada di dalam diri mereka.